Lawang ( MTsN 3 Malang ) – Selain pelayanan akademik maupun non akademik bekerja sama dengan PKM Malang. MTsN 3 Malang memberikan Screening Kesehatan memiliki tema “Kami Remaja Bebas Stunting & Anemia”- kami remaja hebat dan ceria. Kegiatan tersebut bertujuan mendeteksi dini siswa putri yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan siswi putri masalah shunting,wasting,obisitas dan masalah kekurangan gizi mikro seperti anemia adalah beberapa masalah yang terjadi di Indonesia, masalah seperti stunting dan sebenarnya pemerintah telah mengupayakan penanganan yang optimal bahkan sudah ada penurunan tingkat prevalensinya dan tetapi angka tsb masih dibawah standart WHO tentu masalah-masalah ini menjadi keprihatinan bangsa kita. seperti stunting, anemia ternyata juga tak kalah memprihatinkan. Anemia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia hampir 2,3 Miliar orang mengalami anemia.
Di Indonesia sendiri anemia merupakan salah satu penyakit paling umum di Indonesia dengan perumpamaan 1 dari 5 orang Indonesia memiliki resiko atau terkena anemia bahakan remaja kita yang menderita anemia cukup banyak berdasarkan riskesdas prevelensi anemia pada remaja sebesar 32’c , artinya 3-4 dari remaja menderita anemia hal tersebut di pengaruhi oleh asupan gizi yang tidak optimal dan kekurangan aktifitas fisik mesk kondisi kasus anemia seperti tersebut banyak masyarakat yang belum sepenuhnya teredikasi akan gejala ,dampak dan penanggulangan anemia .sebenarnya apa si anemia? anemia adalah : suatu kondisi dimana kadar hemoglogi (Hb) didalam darah lebih rendah dari normal. Nilai helmoglobih untuk anak anak usia 5-11 th adalah 11,5hb sedangkan untuk anak usia 12-14th adalah nilainya 12hb. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehingga tubuh tak cukup mendapat oksigen biasanya wajah terlihat pucat mudah lelah pusing dan sakit kepala serta menggalami beberapa gejala anemia muncul antara lain .
- Kekurangan oksigen pada otot menyebabkan mudah letih lesuh sehingga seseorang menjadi kurang produktif
- Kekurangan oksigen pada otak menyebabkan kurang konsentrasi atau mudah lebih lalai sehingga prestasi seseorang menurun
- Gejala lainya : mudah sakit kepala,pusing (kliyengan mata berkunang kunang dan mudah mengantuk)
- Pada anemia yang berat terlihat pada wajah, mata, bibir, kulit, kuku, dan telapak tangan seseorang tampak pucat
- Untuk mudah mengingatnya ingatlah ‘’5 L” yaitu lelah,letih, lesuh, lalai, lemah
Remaja sering kali mengalami anemia ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya anemia pada remaja khusus nya remaja putri antara lain
-Remaja putri mengalami menstruasi sehingga kehilangan banyak darah
-Remaja tumbuh sangat cepat sehingga perluapan zat gizi lebih banyak
-Remaja sering mengalami kekurangan zat besi dan protein
-Remaja putri sering melakukan diet tanpa memperhatikan asupan zat besi
Anemia pada remaja putri menjadi perhatian karena pada dasarnya di mana seringkali tidak terlihat atau tidak dapat dirasakan secara langsung tetapi anemia pada remaja putri tidak dapat di remehkan mengapa? pada masa ini merupakan era demografi dimana usia produktif lebih banyak di banding usia non produktif tentu saja bila remaja putri sebagai generasi penerus mengalami anemia dampaknya akan luar biasa kelak dari remaja putri. inilah kelak akan menghasilkan generasi penerus yang diharapkan adalah genrasi penerus yang sehat cerdas dan produktif. Anemia inilah yang akan membawa pengaruh besar saat remaja putri ini nantinya menjadi ibu dan melahirkan anak belum lagi adanya fakta bahwa anemia terbukti menyebabkan menurunnya 6,5 jam perminggu. Kondisi ini tentunya dapat menjadi hambatan besar bagi pembangunan sumber daya berkualitas di Indonesia. itulah mengapa anemia pada remaja putri menjadi perhatian kita semua ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah anemia terutama pada remaja putri antara lain
-Mengkomsusi makanan bergizi seimbang terutama tinggi protein dan kaya zat besi makanan kaya zat besi dari sumber makanan hewan seperti daging,unggal dan ikan jangan lupa konsumsi bua,sayur yang mengandung Vit. C, E, dan A
-Tidak mengkomsusi teh, kopi atau susu bersama saat makan karena akan menurunkan penyerapan zat besi dari makanan
-Mengkomsusi makanan yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi seperti jeruk dan makanan hewan
-Melakukan aktifitas fisik secara rutin
-Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
-Minum air putih 8 gelas perhari
-Mengkomsusi tablet tambah darah sesuai anjuran
Makanan yang beragam dan seimbang gizinya akan mencegah terjadinya anemia khususnya pada wanita ibu hamil dan remaja putri wanita lebih rentan terkena anemia karena mengalami haid setiap bulannya lakukan pemeriksaan kesehatan bekerja mengetahui ada atau tidaknya anemia 4% konsumsi tablet zat besi tambah darah sebaiknya dilakukan setelah berkomsumsi dengan tenaga medis minumlah tablet setelah mengkomsusi makanan gizi seimbang gunakan air putih saat minum tabletnya makan jeruk atau jus kaya Vit C supaya penyerapan tablet darah lebih efektif jangan minum tablet tambah darah dengan teh, kopi dan susu karena akan menghambat penyerapan zat besi. Nah yuk mulai sekarang kita harus sadar diri untuk menjaga kesehatan kita sendiri generasi yang sehat tentu akan menghasilkan generasi yang sehat pula generasi yang sehat atau membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara kita tercinta
Kepala MTsN 3 Malang menjelaskan bahwa pelayanan bidan kesehatan anak remaja termasuk prioritas yang kami lakukan, kesehatan anak remaja putri juga termasuk merupakan hal yang penting mengingat anemia inilah yang akan membawa pengaruh besar pada remaja putri. Ini nantinya menjadi ibu dan melahirkan anak dari remaja putri, inilah kelak akan menghasilkan generasi penerus yang di harapkan adalah generasi penerus yang sehat,cerdas dan produktif oleh karena itu sebagai bentuk pelayanan dari satuan pendidikan remaja anak kegiatan ini rutin kita lakukan setahun sekali ungkap Hj. Warsi.
Dilanjutkan oleh Hj. Warsi bahwa screening dilakukan pada akhir tahun pelajaran terhadap murid remaja putri kelas 7 dan di lakukan oleh suatu tim penjaringan kesehatan di bawah koordinasi PKM lawang hal tersebut di karenakan kesehatan memberikan pengaruh besar terhadap kesehatan belajar bagi peserta didik, dengan di laksanakanya program ini di harapkan dapat mengidentifikasi sejak dini stunting anemia dan gangguan emosional pada siswa remaja putri agar kedepanya mendapatkan solusi atau penyabutan yang optimal secara medis juga peserta didik dapat mengikuti kegiatan belajar secara maksimal jelas kepala MTsN 3 Malang
Sementara itu petugas kesehatan MTsN 3 Malang menjelaskan di ikuti oleh 187 peserta didik remaja putri kelas 7 dan di bantu oleh tenaga kesehatan dari PKM lawang serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan kesehatan tensi darah pemerintah HB atau pemeriksa glokusa jelas Fita. (nyt)