Lawang (MTsN 3 Malang) – Memilih pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan salah satu proses yang penting dalam kelangsungan organisasi madrasah, berdasarkan hasil e-Vote pemilihan ketua OSIS 2023-2024 pasangan calon nomor urut 5 yaitu Muafa dan Rizma mendapatkan suara terbanyak, oleh karena itu pada Senin (18/09) bertepatan dengan upacara bendera peringatan hari kesaktian Pancasila, kepala madrasah sekaligus melantik pengurus OSIS masa bakti 2023-2024.
Dalam sambutannya kepala MTsN 3 Malang menjelaskan bahwa pendidikan politik termasuk cermat dalam menggunakan hak pilihnya, menjadi salah satu materi pembelajaran yang harus didapat peserta didik, melalui pemilihan pengurus OSIS madrasah berupaya mengenalkan peserta didik cara menggunakan hak pilih yang tepat, dengan menggelar Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS, yang dikemas layaknya pemilihan umum, jelas Hj. Warsi.
Kepala MTsN 3 Malang menambahkan bahwa pergantian serta pelantikan pengurus organisasi merupakan suatu yang wajar, demi berjalannya organisasi kedepan, Selamat atas terpilihnya ketua OSIS dan seluruh kepengurusan OSIS yang baru. Selain itu, Hj. Warsi juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus OSIS periode 2022-2023 yang telah berdedikasi kepada madrasah melalui OSIS, “terima kasih atas kerja maksimal, membawa nama baik dan kecermelangan MTs Negeri 3 Malang, sehingga prestasi madrasah semakin bertambah, semoga apa yang kalian dapatkan dari menjadi pengurus OSIS dapat menjadi bekal untuk melangkah pada kebermanfaatan kalian pada organisasi pada tingkat yang lebih tinggi”, ungkap kamad Hj. Warsi.
Sementara itu Ahmad Wahani Adid selaku pembina OSIS menjelaskan bahwa tahapan pemilihan OSIS diawali pada bulan Agustus yaitu dengan Sosialisasi, Pendaftaran Bakal Calon Ketua dan Wakil Ketua, Seleksi administrasi, Seleksi wawancara dan psikologis, Penetapan, Masa kampanye dan sosialisasi Visi, Misi, Debat terbuka, Hari tenang, sampai pada Pemungutan suara pada Kamis, 14 september 2023. Ahmad Wahani Adid menambahkan bahwa selama proses tahapan para kandidat diberikan kesempatan untuk berorasi menyampaikan visi misinya dihadapan ratusan pelajar lainnya, sebelum melakukan pencoblosan surat suara, serta tata letak dibuat semirip mungkin dengan konsep pemilihan umum, seperti adanya bilik suara hingga tinta tempat mencelupkan jari, sehingga kesan pemungutan suara lebih terasa, jelas pembina OSIS. (abft)