Lawang (MTsN 3 Malang) – Bertempat di Aula gedung asrama MTsN 3 Malang, Rabu (04/12), pejabat di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kab. Malang mendapatkan pembinaan oleh H. Ahmad Suruji Bahtiar selaku Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Prov. Jawa Timur.
Dihadiri oleh 78 pejabat di lingkungan Kankemenag Kab. Malang, kegiatan pembinaan dibuka oleh H. Sahid selaku Kakankemenag Kab. Malang, sekaligus memberikan sambutan. Dalam sambutannya, H. Sahid mengucapkan selamat datang di kab. Malang, kususnya di MTsN 3 Malang, yang merupakan salah satu dari 13 satuan kerja madrasah negeri berprestasi di lingkungan Kemenag Kab. Malang, MTsN 3 Malang juga menjadi andalan kami sebagai madrasah rujukan studi tiru dari berbagai kab/kota di Indonesia, mulai dari pulau sumatra sampai dengan pulau papua, jelas H. Sahid.
Selain itu, Kakankemenag Kab. Malang juga menjelaskan bahwa Kemenag Kab. Malang memiliki pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjumlah ribuan baik itu Pegawai Negeri Sipil (PNS), maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), kami pastikan bahwa seluruh ASN Kemenag Kab. Malang akan siap mengawal kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Agama. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik hari ini, kami mohon arahan dan petunjuknya terkait beberapa program dari Kemenag Jatim, baik dalam hal pengelolaan lembaga pendidikan, maupun pengembangan Zona Integritas, jelas H. Sahid.
Menanggapi Kakankemenag Kab. Malang, Kakanwil Kemenag Jatim megawali sambutannya dengan menjelaskan bahwa pagi ini merupakan kunjungan kedua saya di MTsN 3 Malang, luar biasa perkembangannya, baik prestasi maupun fisik madrasah, madrasah harus memiliki branding melalui akhlak dan prestasi, apresiasi kami sampaikan kepada kepala madrasah beserta seluruh tenaga pendidik dan kependidikan MTsN 3 Malang, jelas H. Ahmad Suruji Bahtiar.
Selain itu, Kakanwil Kemenag Jatim dalam materi pembinaannya mengingatkan kembali kepada peserta yang hadir, bahwa untuk menjadi ASN yang bahagia (Muflihun), dengan menerapkan 3 indikator yang terdapat dalam Al-Qur’an, yaitu: pertama yad‘ûna ilal-khairi, menyerukan kepada kebaikan, mulai dari diri sendiri dengan memberikan teladan dan memberikan pelayanan, karena kita semua adalah pelayan masyarakat, dan apapun yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawaban. kedua yaitu ya’murûna bil-ma‘rûfi, dengan mengajak kepada kebaikan, terutama bagi diri sendiri. dan yang ketiga yaitu yan-hauna ‘anil-mungkar, yaitu mencegah berbuat jahat, karena akan kembali diri sendiri, ketika kita difitnah hadapi dengan senyum, jangan marah, muhasabah diri, ungkap H. Ahmad Suruji Bahtiar.
H. Ahmad Suruji Bahtiar, melanjutkan bahwa selain ketiga indikator tersebut terdapat kunci lainnya agar kita memperoleh gelar muflihun, yaitu dengan berusaha untuk memperbaiki hati dengan selalu memaafkan, menghormati siapapun, dan mensyukuri apapun yang telah kita miliki, bukan yang dimiliki oleh orang lain, karena apapun yang terjadi itulah yang terbaik menurut Allah. Oleh karena itu, saat kita menetapkan untuk membangun Zona Integritas, jangan khawatir akan kekurangan, bertawakkal kepada Allah, jelas Kakanwil Kemenag Jatim.
Terakhir, H. Ahmad Suruji Bahtiar mengingatkan kepada seluruh ASN yang hadir untuk memiliki kebermanfaatan bagi orang lain maupun lembaga, segala sesuatu jika tidak ada manfaatnya akan mubazir, jangan hanya mendapatkan manfaat tanpa memberikan manfaat, tidak ada cerita jika pemberi manfaat tidak bahagia (Muflihun), oleh karena itu setiap ASN harus memiliki terobosan dan inovasi apa dalam instansi maupun madrasah, serta selalu mengingat Allah dalam segala aktifitas, insyaAllah kita akan mendapatkan kebahagian hidup, tutur Kakanwil Kemenag Jatim. (abft)