Lawang (MTsN 3 Malang) – Dalam rangkah Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Sabtu (13/07), MTsN 3 Malang menyelenggarakan kegiatan Refleksi dan Penguatan IKM. Dengan menghadirkan narasumber Hj. Anita Isdarmini selaku JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda pada Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, serta H. Akhmad Suharto, selaku pengawas bina MTsN 3 Malang, kegiatan dibuka oleh Hj. Warsi, selaku kepala MTsN 3 Malang dan diikuti oleh seluruh pendidik MTsN 3 Malang serta pendidik dari Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTsN 3 Malang.
Dalam sambutannya, Hj. Warsi mengucapkan terimakasih kepada para narasumber, yang telah menyediakan dan menyempatkan waktu, untuk dapat memberikan materi kepada para peserta yang hadir, semoga melalui Refleksi dan Penguatan IKM, MTsN 3 Malang dapat mempersiapkan tahun pelajaran baru dengan lebih baik. Oleh karena itu, Kepala MTsN 3 Malang mengajak kepada seluruh peserta, untuk mengikuti dengan sunguh-sunguh dan bersemangat ketika para narasumber memberikan materi, jelas Hj. Warsi.
H. Akhmad Suharto, selaku pengawas bina MTsN 3 Malang menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Agama RI, telah mengelurkan menerbitkan regulasi terbaru yang mengatur penerapan kurikulum di RA dan madrasah. Regulasi ini berupa KMA Nomor 450 Tahun 2024 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada RA, MI, MTs, MA, dan MAK. Oleh karena itu, dengan adanya Keputusan Menteri Agama RI atau KMA Nomor 450 Tahun 2024, secara otomatis akan menggantikan regulasi sebelumnya yakni KMA No. 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, jelas H. Akhmad Suharto.
Sementara itu, Hj. Anita Isdarmini selaku narasumber utama mengawali materinya dengan memberikan penguatan kepada para peserta yang hadir, bahwa dengan adanya regulasi terbaru tersebut, yang berubah bukan hanya kurikulumnya, namun semua stakeholder juga harus mau berubah bersama. Masa depan madrasah bergantung pada kebiasaan yang kita bangun, tandas Hj. Anita Isdarmini.
Selanjutnya, Hj. Anita Isdarmini menyampaikan bahwa salah satu komponen yang harus diperhatikan pada penyusunan kurikulum madrasah yaitu analisis karakter madrasah yang menggambarkan keunikan suatu madrasah, madrasah juga perlu mengidentifikasi diferensiasi keunggulan masing-masing sesuai dengan karakteristik yang dimiliki, paparnya.
Selain itu, Hj. Anita Isdarmini menambahkan bahwa Kekhasan dan Ruh Madrasah juga harus dikembangkan: Perspektif ibadah berdimensi ukhrowi (nilai Agama & akhlak harus mewarnai Praktik Pendidikan di Madrasah, Hubungan guru-peserta didik diikat dengan mahabbah fillah (nilai kasih sayang, saling membantu, menolong), Pandangan ‘ainurrahmah (Kasih Sayang. bukan nafsu), Hati nurani sebagai sasaran utama (Akhlak Terpuji), dan Akhlak di atas ilmu pengetahuan.
Hj. Anita Isdarmini berpesan bahwa yang utama dalam proses pembelajaran di kelas yaitu utamakan pendidikan karakter, dekatkan para peserta didik dengan nilai-nilai kehidupan, karena apabila kita hanya memberikan materi, tanpa memberikan penguatan pendidikan karakter, maka kita akan kalah jika dibandingkan dengan teknologi yang berkembang kini, yaitu artificial intelligence (AI). Juga pada saat materi P5RA, utamakan penanaman nilai, bukan hanya pada produk, kaena pada intinya P5RA yang diutamakan yaitu penanaman moderasi beragama, jelas Hj. Anita Isdarmini.
Terakhir, Hj. Anita Isdarmini juga berpesan bahwa pendidik harus memiliki pemahaman terkait kemampuan peserta didik, oleh karena itu pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi, dengan memfasilitasi peserta didik sesuai dengan kebutuhannya karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang berbeda beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama, tutur Hj. Anita Isdarmini. (abft)