Lawang (MTsN 3 Malang) – Malang, 15 Januari 2024. Segenap civitas akademika yang terdiri atas 1200 siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan memadati dome MTsN Malang 3 sejak pagi hari. Tepat pukul 06.40, upacara bendera dimulai. Upacara hari Senin yang istimewa, sebab Pembina upacara kali ini hadir untuk menjadi pembina upacara, Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Lawang yang diwakili oleh Bapak Moh. Lutfi selaku Wakapolsek didampingi oleh Bapak Hendy Santus dari Babinsa Kecamatan Lawang.
Bagian pertama dari sambutan pembina upacara menjadi bagian penting bagi para petugas upacara pagi ini, yakni kelas 9G. Para petugas melaksanakan tugas mereka dengan baik. Hal ini menunjukkan tanggung jawab yang luar biasa. Selain kepada petugas upacara, Bapak M. Lutfi pun memberikan penghargaan kepada seluruh peserta upacara pagi ini. Secara eksplisit beliau menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan upacara yang tertib serta kondusif. Hal tersebut menjadi motivasi secara menyeluruh bagi seluruh pemangku kepentingan madrasah ini untuk menjadi lebih baik pada proses kegiatan selanjutnya.
Selanjutnya beliau pun menggarisbawahi bahwa para peserta didik MTsN 3 Malang ini secara umum berada dalam fase transisi menuju kedewasaan, remaja seringkali dihadapkan pada dinamika mencari jati diri dan keinginan untuk diperhatikan. Dalam konteks ini, lingkungan sekolah menjadi kawasan yang penting dalam membentuk karakter mereka. Namun, tidak semua sekolah menye-diakan lingkungan yang sama nyaman untuk pembentukan karakter tersebut. Dinilainya MTsN 3 Malang terasa dan tampak memiliki miliu yang potensial untuk tujuan pendidikan itu. Sambutan
Sejalan dengan pernyataan Wakapolsek dalam sambutan tersebut, Ibu Dra. Hj. Warsi selaku Kepala MTsN 3 Malang turut menggarisbawahi bahwa di madrasah ini pola kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua adalah sebuah kultur yang terinternalisasi pada diri masing-masing persona secara berkelanjutan. Hal ini menjadi faktor kunci untuk membentuk formasi yang baik. Sehingga baik secara internal maupun eksternal hal tersebut dapat termanifestasi dengan baik dan utuh. Ditegaskan pula oleh Kepala MTsN 3 Malang, insyaa Allah tujuan akhir dari proses yang panjang itu adalah kemampuan untuk dapat bermanfaat serta selalu berkontribusi untuk kemajuan, baik dari sisi akademik maupun karakter.
Tantangan remaja juga menjadi subtopik penting dalam sambutan wakapolsek. Remaja sering kali tergoda oleh perilaku risiko seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, terlibat dalam seks bebas, dan bahkan menggunakan obat terlarang. Ini menjadi sorotan utama karena dapat merugikan kesehatan dan merintangi pengembangan karakter yang positif. Selain itu juga potensial menghambat kemajuan berkarir. Data Yayasan Jantung Indonesia melaporkan bahwa 77% perokok diawali oleh tawaran dari teman atau lingkungan. Nikotin, sebagai zat adiktif dalam rokok, dapat menyebabkan ketergantungan yang merugikan.Sehubungan dengan ini para guru dan orang tua perlu menekankan tahap pengenalan diri sebagai isu pendidikan yang krusial.
Selain itu dipaparkan juga beberapa kasus dan penanganan yang menarik disimak. Antara lain data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Oktober 2012. Dalam sigi yang dilakukan, tercatat sekitar 2533 kasus yang melibatkan remaja sebagai korban maupun pelaku dalam kaitannya dengan narkoba. Peristiwa ini memerlukan keterlibatan polisi, orang tua, dan sekolah. Juga ancaman bullying, baik secara fisik maupun melalui media sosial, telah menjadi isu serius dan membawa konsekuensi hukum yang berlaku. Disebutkan pula bahwa di beberapa wilayah polres lain bahkan menetapkan remaja sebagai tersangka dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun penjara, seperti yang terjadi di Cilacap baru-baru ini.
Dari uraian di atas, upaya mengatasi dekadensi moral dan mencegah perilaku negatif memerlukan peran aktif dari orang tua dan guru. Mendorong remaja untuk selalu menguatkan sisi spiritual dengan beribadah yang baik dan berdoa sungguh-sungguh menjadi kunci meraih cita-cita. Tak kalah pentingnya adalah berbakti kepada orang tua dan guru, serta belajar dengan tekun menjadi poin penting untuk mengarahkan energi mereka pada hal-hal positif. Orang tua dan guru diharapkan menjadi teladan yang baik, memberikan panduan moral dan dukungan dalam menghadapi tantangan. Pesan penting bagi para siswa terkait dengan hal di atas adalah patuh terhadap arahan orang tua dan guru.
Materi sambutan beliau berujung pada informasi terkait rekrutmen Kepolisian Indonesia. Ditegaskanya bahwa Polri membuka pintu lebar bagi para hafid dan hafidzah. Bagi intstitusi Polri, penghafal Quran adalah aset yang besar. Memberikan peluang untuk mengarahkan energi positif remaja ke arah yang konstruktif. Hal ini sejalan dengan upaya membangun generasi yang tangguh, cerdas, dan bertanggung jawab. Akhirnya, terima kasih atas sambutan keluarga besar MTsN 3 Malang. Kepada seluruh civitas academia, senantiasa bersemangat. Untuk seluruh siswa, beliau berharap kesuksesan menjadi masa depan. (rhm)