Lawang (MTsN 3 Malang). Bertempat di gedung aula multi media MTsN 3 Malang, Selasa (05/08) pendidik dan tenaga kependidikan MTsN 3 Malang mendapatkan pembinaan yang sangat menginspiratif dari Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Kegiatan pembinaan diawali dengan sambutan oleh kepala Kemenag Kabupaten Malang yang juga turut mendampingi Sekretaris Ditjen Pendis dalam kunjungan yang langkah tersebut.
Kepala Kemenag Kab. Malang menyampaikan kepada Sekretaris Ditjen Pendis beberapa potensi besar yang dimiliki oleh MTsN 3 Malang yang secara geografis terletak di pintu masuk Malang raya, antara lain yaitu prestasi akademik dan non akademik yang secara konsisten mampu dipertahankan bahkan selalu meningkat. Oleh karena itu, ungkap H. Musta’in hal tersebut menjadi sesuatu yang patut dibanggakan, apalagi saat ini MTsN 3 Malang secara serius berencana mengembangkan sistem pendidikan yang berbasis boarding school atau yang dikenal dengan ma’had, hal tersebut dapat dilihat dengan telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 1060 meter yang terletak di samping jalan protokol Nasional, selain lahan juga telah disiapkan beberapa unsur pendukung adanya ma’had salah satunya yaitu sumber daya manusia, yang antara lain Kiai maupun ustadz dan ustadzahnya, ungkap H.Musta’in.
Dalam sambutannya, Sekretaris Ditjen Pendis Imam Safe’i mengawali kegiatan pembinaan dengan mengingatkan bahwa setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda, oleh karena itu harus kita tanamkan bahwa pembelajaran bukan hanya menyampaikan informasi tetapi memunculkan potensi, bahwa every student is smart, jangan pernah sinis kepada peserta didik yang secara akademiknya kurang, namun hal tersebut harus kita syukuri karena bisa menjadi wasilah/perantara keberkahan hidup menuju surga. Selanjutnya H. Imam Safe’i menjelaskan tentang perlunya sebuah madrasah dalam menciptakan sebuah inovasi dengan menerapkan tiga kriteria yaitu the first, the best dan the different, apabila madrasah bisa merumuskan tiga kriteria tersebut dalam inovasinya maka madrasah akan lebih cepat dikenal oleh masyarakat.
Dilanjutkan oleh H. Imam Safe’i, bahwa selain pada inovasi madrasah harus menerapkan tiga budaya organisasi yaitu budaya religius, akademik dan digital, yang salah satunya bisa dikembangkan pada aspek enterpreneurship yaitu pada kriteria digital, karena untuk saat ini salah satu yang dicari masyarakat yaitu unsur kecepatan, sesuatu yang tidak bagus namun cepat akan lebih dipilih oleh masyarakat, apalagi pada masa pandemi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, oleh karena itu madrasah harus memiliki branding agar mampu bersaing dengan satuan pendidikan lainnya. Pada akhir sambutannya Sekretaris Ditjen Pendis mengapresiasi SDM yang solid pada MTsN 3 Malang, karena madrasah yang sukses didukung oleh super tim bukan superman, ke solidtan tersebut bisa dilihat pada loyalitas pada kehadiran kegiatan siang ini, yang merupakan peserta terbanyak ketika saya berkunjung di madrasah, ungkap H. Imam Safe’i. (Abft)