Lawang (MTsN 3 Malang) – Dalam suasana yang penuh cinta dan semangat berbagi, Jum’at (06/06), MTsN 3 Malang memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dengan serangkaian kegiatan yang sarat makna. Mengusung semangat Kurikulum Berbasis Cinta, perayaan ini tidak hanya menjadi momentum ibadah, tetapi juga wadah pembelajaran spiritual dan sosial bagi seluruh warga madrasah.
Kepala MTsN 3 Malang, menegaskan bahwa perayaan Idul Adha merupakan refleksi dari nilai-nilai cinta yang menjadi ruh dari Kurikulum Berbasis Cinta yang di implementasikan di madrasah. “Idul Adha bukan sekadar seremoni ibadah tahunan. Ini adalah ruang belajar spiritual, sosial, dan moral. Kami ingin peserta didik tidak hanya mengetahui makna qurban secara teori, tetapi juga menghayatinya dalam laku nyata: berbagi, peduli, dan mencintai,” ungkapnya.
Hj. Warsi menambahkan bahwa keterlibatan langsung peserta didik dalam kegiatan ini menjadi bentuk penguatan karakter. “Melalui kegiatan seperti ini, kita menanamkan cinta kepada Allah, cinta kepada Rasul, cinta kepada sesama, serta semangat pengorbanan yang ikhlas, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim dan Ismail. Inilah bagian dari pendidikan hati yang ingin kita tumbuhkan di madrasah ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, kepala MTsN 3 Malang menyampaikan bahwa kegiatan Idul Adha 1446 H di MTsN 3 Malang menjadi pengingat bahwa nilai qurban bukan hanya ada di hari raya, tetapi bisa menjadi energi kebaikan yang terus hidup di hati setiap insan yang mencintai. Dengan semangat Kurikulum Berbasis Cinta, madrasah ini terus berikhtiar mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga lembut dalam hati dan kuat dalam kepedulian sosial, jelas H. Warsi.
Sementara itu Suprayitno selaku ketua panitia Idul Adha 1446 H, menjelaskan bahwa kegiatan diawali dengan gema takbir di Masjid As-Salam MTsN 3 Malang, dengan mengumandangkan takbir dalam kegiatan Malam Takbiran dan pada keesokan paginya, dilaksanakan Sholat Idul Adha yang diikuti oleh Guru dan Tenaga Kependidikan, peserta didik, serta masyarakat sekitar, dengan Ustadz Wardi selaku imam dan khatib.
Suprayitno menambahkan, usai pelaksanaan sholat, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan qurban. Tahun ini, panitia qurban menerima amanah dua ekor sapi dan satu ekor kambing. Daging qurban kemudian dibagikan kepada peserta didik dan masyarakat sekitar madrasah, serta satu ekor kambing disalurkan melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang sebagai bentuk sinergi dan kepedulian lintas kelembagaan.