Lawang (MTsN 3 Malang) – Malang 12 Februari 2024, Sebuah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam semalam yang disebut Isra Mi’raj menjadi peristiwa penting bagi umat Islam. Peristiwa yang terjadi pada 27 Rajab tahun ke-10 kenabian tersebut diperingati MTsN 3 Malang dalam kegiatan berjudul Reminiscing of the night journey isra‘ mi’raj prophet muhammad SAW bertemakan “marilah kita jadikan shalat sebagai kebutuhan dan cahaya untuk kehidupan dunia dan akhirat“.
Acara yang dilangsungkan di minidome ini dihadiri oleh seluruh tenaga kependidikan, pendidik, serta seluruh santri putra putri peserta didik . Kegiatan berlangsung khidmat, dibuka dengan pembacaan maulid diba. Selanjutnya dilakukan pembukaan acara yang dipimpin oleh pembawa acara. Rangkaian acara pada pagi hari ini yang pertama pembacaan maulid diba oleh tim banjari Ar-ridho, yang kedua pembacaan ayat suci alquran oleh Ananda Afiyah Nailah Farhah dari kelas 8D.
Yang ketiga sambutan oleh Kepala Madrasah Hj. Warsi, M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan peristiwa isra’ mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting dan monumental dalam perjalanan sejarah rasulullah dan umat islam. Dalam Peringatan isra’ mi’raj menjadi sebuah renungan bagi kitas emua dalam menegakkan sholat baik sholat wajib maupun sunnah tidak perlu disuruh terlebih dahulu untuk melaksanakan sholat di waktu dhuhur maupun ashar di lingkungan matsaneti. Diakhir kata beliau menyebutkan jargon “mandiri berprestasi jaya cemerlang menjaga marwah Kementerian Agama “.
Yang terakhir acara inti yakni mauidhoh hasanah oleh K.H Farhan. menyampaikan bahwa dengan adanya Isra Mi’raj kita menekuni dan meningkatkan ibadah kita kepada Sang Khalik khususnya dalam menjaga shalat lima waktu dan lebih-lebih bisa melaksanakan sholat sunnah dengan istiqomah. Sesuai dengan tema yang diusung pada isra mi’raj kali ini Kyai farhan juga menghimbau kepada para jamaah untuk meneladani Nabi Ibrahim AS.
“Setelah acara isra’ mi’raj ini semoga kita menjadi umat yang lebih disiplin dan istiqomah seperti Nabi Ibrahim yang lebih mendahulukan istiqomah” ungkap pak kyai dalam tausiyah tersebut.
Perjalanan Nabi SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina lalu naik ke langit untuk berdialog dengan Allah SWT dan kembali lagi ke muka bumi untuk menerima perintah menjalankan ibadah salat wajib lima waktu. “Pertanyaannya, mengapa peristiwa ini istimewa, karena perjalanan sangat jauh sementara waktu tempuh sangat ringkas, bukan satu malam melainkan sebagian malam saja,”
Maka dari itu, ketika Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa yang dialaminya tersebut, hampir tidak ada yang percaya, karena tidak masuk akal suatu perjalanan dari Makkah ke Palestina hanya dilampaui selama setengah malam.
“Bahkan Abu Jahal dan Abu Lahab berkata, saudara-saudaraku penduduk Makkah, inikah Muhammad yang kau yakini sebagai Nabi, ternyata ia sudah gila. Katanya dari Masjidil Aqsa tadi malam, (tapi) hari ini ada lagi di Makkah,”
Ketidakpercayaan mereka disebabkan pada masa itu kendaraan yang biasa digunakan adalah unta. Sedangkan perjalanan paling cepat dengan unta dari Makkah ke Palestina membutuhkan waktu satu bulan untuk pergi dan satu bulan untuk pulang, artinya memakan waktu dua bulan. Menurut Dasad, mereka tidak tahu bahwa perjalanan isra‘ mi’raj ini bukan kehendak Nabi SAW melainkan kehendak Allah SWT.
Tidak hanya itu KH. Farhan juga menuturkan pentingnya menjaga kerukunan antar umat islam dalam bermasyarakat. Janganlah mengedepankan perbedaan yang ada tapi lebih untuk saling toleransi antara umat satu dengan umat yang lainya sehingga terciptalah kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan isra’ mi’raj MTsN 3 Malang juga membagikan 1 susu & 1 kue donat kepada santri putra dan santri putri berjumlah 1000 lebih guna mendukung stamina anak didik dalam kegiatan belajar mengajar. hal ini merupakan salah satu program yang digagas oleh MTsN 3 Malang yang dinamakan program bulan berkah.