Lawang (MTsN 3 Malang) – Malang, 2 Februari 2024. Semangat filantropis dan upaya mengenal budaya serta tradisi Jawa Timuran menjadi tujuan utama proyek semester 2 tahun pelajaran 2023/2024 MTsN 3 Malang. Para siswa kelas 7 dan 8 mengambi lbagian dalam kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil Alamin (P5P2RA). Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menguatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan rahmatan lil alamin, melalui kegiatan mengenalkan mereka pada kekayaan alam dan budaya Jawa Timuran.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah penanaman bibit jamu tradisional di kebun Matsaneti, sebuah langkah konkret dalam memperkenalkan warisan kesehatan ala nenek moyang kepada generasi muda. Tanaman obat yang dipilih untuk ditanam melibatkan berbagai bahan baku jamu tradisional, termasuk jahe, kencur, kunyit, asam, dan sirih.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembelajaran langsung bagi siswa untuk memahami pentingnya melestarikan budaya dan tradisi lokal, sekaligus menjaga kesehatan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia di sekitar mereka.
Penanaman bibit jamu tradisional dilakukan oleh siswa dari tim jamu setiap kelas, yang dengan penuh semangat dan kebersamaan menanamkan bibit-bibit tersebut di kebun Matsaneti. Proses ini tidak hanya melibatkan siswa dalam tugas fisik, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mereka saling berkolaborasi, berkomunikasi, dan belajar bersama.
Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan proyek-proyek serupa di masa mendatang, yang dapat lebih memperkuat ikatan antara pelajar dengan budaya dan tradisi setempat.
Kepala madrasah, Ibu Hj. Warsi, M.Pd. menyambut baik inisiatif ini dan berharap bahwa kegiatan P5P2RA dapat terus menjadi wahana pembelajaran yang inspiratif bagi siswa. “Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap siswa tidak hanya mengenal nilai-nilai Pancasila dan rahmatan lil alamin, tetapi juga dapat merasakan langsung kekayaan budaya dan tradisi yang menjadi bagian dari kearifan lokal dan identitas Jawa Timuran,” ujar beliau.
“Semangat filantropis yang diusung oleh kegiatan ini memberikan harapan bahwa generasi muda akan semakin terhubung dengan akar budaya dan tradisi mereka, sekaligus mendorong semangat kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan,” ungkap Ibu Chusnul Chotimah selaku ketua pelaksana kegiatan. Penanaman bibit jamu tradisional di kebun Matsaneti menjadi jejak positif dari upaya bersama siswa untuk melestarikan warisan lokal, menjalin kebersamaan, dan membentuk karakter yang kokoh. Profil manusia yang bertanggung jawab, kolaboratif, dan solutif akan menjadi bagian inherent dalam diri para peserta didik. Insyaa Allah. (rhm)