Lawang (MTsN 3 Malang) – Segenap civitas akademika MTsN 3 Malang turut serta dalam mengikuti Kampanye Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur di Aula Al Ikhlas II, Sidoarjo. Dilaksanakan secara live streaming seluruh Guru dan Tanaga Kependidikan (GTK), antusias menyimak materi yang disampaikan oleh Prof. Imam Suprayogo sebagai salah satu pembicara utama.
Dalam sambutannya, Prof. Imam Suprayogo mengawali dengan menceritakan pengalamannya dalam berinteraksi dengan berbagai umat beragama, baik di Indonesia maupun di luar negeri. “Saya telah banyak berdiskusi dengan berbagai pemuka agama, baik di dalam maupun luar negeri. Dari perjalanan tersebut, saya belajar bahwa esensi dari semua agama adalah perdamaian dan kebaikan. Perbedaan seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menjalin kebersamaan,” ujar Prof. Imam.
Lebih lanjut, beliau juga mengenang saat masih menjabat sebagai Rektor, ketika memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Gubernur Sulawesi Utara. Gelar tersebut diberikan sebagai penghargaan atas peran aktif sang gubernur dalam menjaga toleransi antarumat beragama di wilayahnya. “Saya melihat langsung bagaimana kebijakan yang inklusif dapat menciptakan harmoni di tengah perbedaan,” tambahnya.
Prof. Imam juga menyampaikan langkah-langkah penting dalam membangun kerukunan antarumat beragama. Ia merujuk pada lima prinsip utama, yaitu: Ta’aruf (Saling Mengenal) – Langkah pertama untuk membangun hubungan yang harmonis adalah mengenal satu sama lain secara lebih mendalam. Tafahum (Saling Memahami) – Setelah mengenal, umat beragama perlu memahami perbedaan yang ada tanpa prasangka. Tadhomun (Saling Mendukung) – Umat beragama harus saling membantu dalam kebaikan dan kesejahteraan bersama. Tarohum (Saling Menyayangi) – Sikap kasih sayang dapat menjadi jembatan dalam menyelesaikan perbedaan dan perselisihan. Ta’awun (Saling Menolong) – Membangun kerjasama dalam hal yang bermanfaat bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas bagi para peserta mengenai pentingnya toleransi dan harmoni dalam kehidupan beragama. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan. Mari kita mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar,” tutur Prof. Imam Suprayogo.
Kepala MTsN 3 Malang menjelaskan bahwa kegiatan penguatan moderasi beragama seperti ini sangat penting, khususnya di lingkungan madrasah. “Madrasah memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang moderat dan toleran. Dengan memahami nilai-nilai keberagaman, para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan,” ujar Hj. Warsi. Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk terus mengamalkan prinsip-prinsip kerukunan dalam kehidupan sehari-hari demi terciptanya masyarakat yang harmonis.