Lawang (MTsN 3 Malang) – Bertempat di Mini Dome Madrasah Jumat (31/1) keluarga besar MTsN 3 Malang mengikuti peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW tahun 2025 M/1446 H dengan khidmat. Acara ini dihadiri oleh Kepala Madrasah Hj. Warsi, seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), serta peserta didik. Kegiatan dimulai pukul 06.30 WIB dengan sholat dhuha berjamaah dan pembacaan maulid diba’, serta dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Madrasah.
Dalam sambutannya, Hj. Warsi mengingatkan para peserta didik untuk menjadikan peringatan Isra Mikraj sebagai momentum dalam meningkatkan kualitas ibadah, khususnya sholat. “Isra Mikraj bukan sekadar peristiwa bersejarah, tetapi membawa pesan penting bagi kita semua, yaitu perintah sholat lima waktu. Namun, bukan hanya jumlah sholat yang kita perhatikan, tetapi juga kualitasnya. Mari kita perbaiki sholat kita dengan tuma’ninah, karena sholat yang baik adalah yang dilakukan dengan khusyuk, tidak tergesa-gesa, dan memenuhi rukun serta sunnahnya dengan sempurna,” ujar Hj. Warsi.
Selain itu, Hj. Warsi juga menekankan pentingnya menjaga sholat sunnah sebagai bentuk penyempurnaan ibadah wajib, Beliau mengajak seluruh hadirin untuk membiasakan diri menjaga sholat sunnah sebagai bentuk cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Ada sholat sunnah rawatib yang mengiringi sholat fardhu, ada juga sholat dhuha sebagai pembuka pintu rezeki dan sholat tahajud yang menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah,” jelasnya. “Mari kita jadikan sholat sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Dengan memperbaiki sholat wajib dan menambah sholat sunnah, insyaAllah hidup kita akan lebih berkah dan hati kita lebih tenang,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Riki Janwir Hidayat. Beliau mengisahkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mikraj serta memberikan motivasi kepada peserta didik agar meningkatkan ibadah salat dan mencintai Al-Qur’an. “Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW adalah tonggak sejarah perintah salat. Peringatan peristiwa besar ini tidak hanya sebatas seremonial, namun harus dipahami sebagai refleksi pentingnya meningkatkan kualitas sholat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ustadz Riki Janwir Hidayat dalam tausianya.
Setelah tausiyah, peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW juga dimeriahkan oleh penampilan drama kolosal yang menceritakan Pengadilan si Pengembala, tentang Salman Alfarisi yang berani menjaminkan diri menggantikan hukum pancung seorang pengembala yang pada akhirnya terselamatkan karena kejujuran dan amanah sang pengembala. Acara berlangsung dengan penuh hikmat dan diakhiri dengan doa bersama.