Lawang (MTsN 3 Malang) – Pembekalan Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada Kamis (24/04). Dalam kegiatan ini, MTsN 3 Malang mendapat kehormatan sebagai satu-satunya madrasah perwakilan dari Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan sebagai madrasah piloting KBC oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Kegiatan pembekalan diawali dengan laporan oleh Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK. Dalam laporannya H. Abdul Basit menjelaskan bahwa kegiatan diikuti oleh perwakilan dari 11 provinsi di Indonesia, masing-masing provinsi diwakilkan oleh satu madrasah piloting, yang juga didampingi oleh Kanwil Kemenag Provinsi, Kasi Penmad Kab/Kota, dan Pengawas madrasah. Lebih lanjut H. Abdul Basit berharap para peserta mengikuti dengan serius agar dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam implementasi Kurikulum Berbasis Cinta sebagai upaya menciptakan iklim pembelajaran yang humanis, inklusif, dan transformatif, jelas Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK.
Setelah pelaporan, kegiatan pembekalan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh Hj. Nyayu Khodijah selaku Direktur KSKK Madrasah. Dalam sambutannya Hj. Nyayu Khodijah menjelaskan bahwa Kementerian Agama memulai sebuah langkah besar yang sangat bernilai dalam upaya membangun karakter peserta didik melalui gagasan dari Menteri Agama yaitu Kurikulum Berbasis Cinta, sebuah inisiatif yang patut diapresiasi karena menghadirkan nilai-nilai luhur di tengah tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks, jelas Direktur KSKK Madrasah.
Hj. Nyayu Khodijah menambahkan bahwa KBC bukan kurikulum baru, tetapi pendekatan nilai yang menyegarkan dan menyeimbangkan antara akademik dan karakter. Oleh karena itu, Direktur KSKK Madrasah menegaskan bahwa KBC bukan dimaksudkan untuk mengganti kurikulum yang ada, melainkan melakukan insersi nilai cinta ke dalam proses pembelajaran yang berjalan, jelas Hj. Nyayu Khodijah.
Memasuki acara inti, kegiatan dilanjutkan dengan materi pembekalan oleh Moh. Rifqi Rahman mencakup penjelasan panduan KBC, serta sesi workshop pemetaan capaian pembelajaran (CP) yang disesuaikan dengan konten KBC untuk jenjang RA, MI, MTs, dan MA. Dalam penjelasannya Moh. Rifqi Rahman menjelaskan bahwa KBC itu seperti infused water. Air putih tetap air putih, tapi diberi irisan lemon atau timun agar lebih menyegarkan. Jadi kurikulum tetap, tapi diberi nilai-nilai kemanusiaan, jelas Moh. Rifqi Rahman.
Sementara itu, kepala MTsN 3 Malang mengungkapkan bahwa penunjukan ini merupakan amanah sekaligus motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang dan kemanusiaan dalam setiap proses pembelajaran, oleh karena itu kami siap berkomitmen untuk menjadi contoh dalam penerapan KBC dan berkontribusi aktif dalam transformasi pendidikan madrasah ke arah yang lebih baik, ujar Hj. Warsi.