Lawang (MTsN 3 Malang) – Dalam rangka mendukung program nasional pendidikan kependudukan, MTsN 3 Malang berpartisipasi aktif dalam Webinar Nasional Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Selasa (21/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung secara daring melalui platform Zoom ini mengangkat tema “Mewujudkan Indonesia Emas melalui Sekolah Siaga Kependudukan”. MTsN 3 Malang mengikuti kegiatan tersebut dari Ruang Pojok Kependudukan, dihadiri oleh guru dan tim pengurus SSK madrasah. Webinar ini diikuti oleh sekolah dan madrasah dari seluruh Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Acara dibuka dengan pengantar dari Gede Suardhika, S.Pd., M.Pd., Koordinator SSK Direktorat Sekolah Dasar dan Pendidikan Menengah, yang menjelaskan bahwa Sekolah Siaga Kependudukan adalah bagian penting dalam upaya membangun generasi yang cerdas demografi. “SSK menjadi jembatan untuk menanamkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya memahami isu kependudukan, kesehatan reproduksi, dan perencanaan kehidupan berkeluarga,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarso, S.T., M.Eng., Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, yang menegaskan bahwa pendidikan kependudukan merupakan kunci untuk menghadapi tantangan bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas, sehat, dan berdaya saing tinggi.
Sementara itu, Dr. Mediyansyah Dwi Putra, M.Pd., Direktur SMP, Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemdikbudristek, dalam paparannya menyampaikan bahwa pendidikan kependudukan dapat diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran, tidak hanya terbatas pada ilmu sosial. “Konsep kependudukan bisa diinsersi dalam pembelajaran sains, matematika, maupun agama. Tujuannya agar siswa tidak hanya paham konsep, tetapi mampu mengaitkan pengetahuan dengan kehidupan nyata,” jelasnya.
Selain itu, Dra. Widiyastuti, M.M., Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN, juga menekankan pentingnya membangun kesadaran remaja terhadap kesehatan dan perencanaan masa depan. Ia menjelaskan bahwa remaja harus dibekali dengan pengetahuan tentang gizi seimbang, pentingnya menunda usia pernikahan, dan pola hidup sehat. “Remaja yang cerdas adalah mereka yang mampu menjaga diri, menghormati kehidupan, dan mempersiapkan masa depan dengan penuh tanggung jawab,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hj. Warsi, Kepala MTsN 3 Malang, menyampaikan bahwa keikutsertaan madrasah dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata dalam membentuk generasi muda yang sadar dan peduli terhadap isu-isu kependudukan. “Pendidikan kependudukan bukan sekadar teori, tetapi gerakan sadar yang dimulai dari diri sendiri. Murid harus memahami bagaimana menjaga kesehatan, merencanakan masa depan, serta menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan global dan bonus demografi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hj. Warsi menegaskan bahwa semangat Sekolah Siaga Kependudukan sejalan dengan nilai-nilai Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang telah diterapkan di madrasah. “Dalam KBC, cinta kepada diri sendiri (hubbun nafs) diwujudkan melalui pembiasaan hidup sehat dan bersih, cinta kepada sesama (hubbun nas) dengan kepedulian sosial, dan cinta kepada lingkungan (hubbul bi’ah) dengan menjaga kelestarian alam. Semua ini menjadi satu kesatuan untuk menumbuhkan generasi yang berakhlak dan berdaya guna,” tutur Hj. Warsi.
Ia juga menambahkan bahwa madrasah berkomitmen untuk terus mengembangkan kegiatan SSK melalui berbagai inovasi seperti penguatan Pojok Kependudukan, penyuluhan remaja sehat, serta integrasi nilai-nilai kependudukan dalam kegiatan belajar mengajar dan proyek profil pelajar Pancasila. “Kami ingin peserta didik MTsN 3 Malang menjadi generasi yang berpengetahuan, berkarakter, dan memiliki literasi kependudukan yang kuat sebagai bagian dari pengamalan Kurikulum Berbasis Cinta,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, seluruh peserta memperoleh wawasan strategis mengenai integrasi pendidikan kependudukan dalam kurikulum serta peran sekolah dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta juga menerima e-sertifikat dari panitia nasional sebagai bukti partisipasi aktif dalam gerakan pendidikan kependudukan.