Kab. Malang, Gema (Gerakan Madrasah) literasi madrasah merupakan bentuk tanggung jawab madrasah pada kualitas pendidikan Indonesia. Diawali dari kegiatan membaca buku fiksi dan nonfiksi kemudian dikuatkan dengan membiasakan menulis jurnal membaca di akhir membacanya. Senin(28/5) adalah hari di mana literasi harus menggema di seluruh negeri. Menyuarakan kreativitas anak negeri demi membangun Indonesia raya yang kaya akan Sumber Daya Manusia. Launching lima buku kumpulan cerpen ber-ISBN yang bersamaan dengan momen pengumuman hasil Ujian Nasional di MTsN 3 Malang kelas IX Tahun Ajaran 2017/2018 yang dikemas dalam Abdan Syakuro Tahun 2018.
Arena puncak acara Literasi Untuk Negeri itu dihiasi dengan berbagai poster dan puisi bertemakan literasi. Tepat pukul 14.00 acara dibuka oleh Ummul Hafidzoh, dkk yang mengampanyekan tertib aturan, tertib kebijakan sebagai perwujudan dari kegiatan literasi yang dikemas dalam drama pendek berdurasi 10 menit.
Berbagai keunikan dari sekian launching buku yang pernah ada. Kali ini, Matsaneti menyajikan ragam baju daerah yang mengitregasi kekayaan budaya Indonesia Raya. Melalui lekuk kaku-luwes peragaan tarian yang mengisyaratkan satu nusa satu bangsa satu cita-cita dengan literat kita mewujudkan kecerdasan, ketawadhuan, pengetahuan, dan berwawasan nusantara. Para penari tersebut mengenakan topi toga berwarna hitam, sebagai pemaknaan Dengan ilmu kita raih pendidikan tertinggi. Dengan ilmu pengetahuan kita mampu menyibak kebodohan dan ketidaktahuan. Indonesia sejatinya memiliki putra-putri bangsa yang kaya. Hal ini adalah wujud madrasah menjungjung tinggi persatuan dalam kebhinekaan. Pena Bertinta Makna dan Buku Kaya Ilmu adalah simbolis, bahwa dengan membaca kita berilmu, kita tahu dan dengan menulis kita produktif. Kita kaya karena kreatif.
Puisi Kupu-kupu dalam Buku Karya Taufik Ismail yang dibawakan oleh Ibu Warsi selaku kepala madrasah beserta wakil kepala turut memaknai pentingnya literat. Dilanjutkan dengan penandatangan launching buku oleh kepala madrasah dengan didampingi Kakankemenag pada buku besar yang berukuran 1,30 m x 1 m disambut suka cita dan tepuk tangan meriah oleh para tamu yang hadir. Terdapat pula pena bertinta makna yang badan penanya berisikan 5 buku ber-ISBN diantaranya berjudul Terompah Persahabatan, Aku dan Madrasah, Malaikat tanpa Sayap, Happy Together, dan My Super Hero.
Dukungan bukan hanya datang dari warga madrasah dan stekholder saja, namun juga dari Bapak Bupati Kabupaten Malang dan Kepala Kantor Kementerian Agama dengan memberikan “endorsmen” kekaguman dan harapan di sampul buku terbaca. Inilah salah satu wujud madrasah hebat bermartabat, MTsN 3 Malang telah berhasil menciptakan lingkungan belajar yang produktif, dengan karya kreatif dan imajinatif bagi putra-putri negeri ini. Lima Buku, Seratus Kisah Anak Negeri. Dengan buku berdakwah santun, menebar ilmu dan pengalamaman, abadi dinikmati generasi. Hal ini menginspirasi saya untuk menginventarisir karya anak madrasah dalam pojok literasi kankemenag Kab. Malang, ungkap Imron selaku Kakankemenag Kab. Malang
Apresiasi warga madrasah bukan hanya besarnya animo untuk preorder namun semangat enterpreneur berlomba menjualkan buku pada relasi dan secara online, praktis saat peluncuran buku telah terjual sekitar 70% dari jumlah eksemplar yang dicetak. Sebelum diluncurkannya buku telah mengantongi keuntungan yang bisa didonasikan tunai saat acara tersebut.