Lawang (MTsN 3 Malang) – Setelah menerima Surat Tugas dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tentang penunjukan madrasah sebagai piloting dalam implementasi awal Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), MTsN 3 Malang terus menunjukkan komitmennya dalam persiapan maupun percepatan. Oleh karena itu, bertempat di aula Asrama Putri, Jum’at (02/04), seluruh guru MTsN 3 Malang melaksanakan koordinasi KBC terkait penyesuaian RPP hasil koordinasi dengan Tim dari Direktorat KSKK Madrasah sebagai persiapan pelaksanaan KBC.
Kegiatan koordinasi di pimpin oleh Indah Afifah, selaku wakil kepala bidang akademik, yang menyampaikan beberapa evaluasi terkait produk KBC yang dihasilkan oleh guru mata pelajaran. Indah Afifah menjelaskan bahwa implementasi KBC di dalam pembelajaran dimulai dari pemetaan Capaian Pembelajaran dengan Materi Pembelajaran, setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan Rencana Pembelajaran, ungkap Indah Afifah.
Indah Afifah juga menegaskan bahwa dalam mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran berbasis KBC, bapak dan ibu guru harus sesuai dengan Panduan Implementasi KBC Direktorat KSKK Madrasah. Dalam panduan tersebut telah menyediakan strategi dan langkah-langkah konkret dalam
mengimplementasikan KBC di madrasah, serta membantu guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai cinta dalam proses pembelajaran dan interaksi di madrasah, jelas Indah Afifah.
Sementara itu, kepala MTsN 3 Malang menyampaikan bahwa penerapan KBC merupakan bagian dari upaya madrasah untuk menciptakan generasi yang berilmu, berakhlak, dan penuh kasih sayang. Kurikulum ini mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, sosial, dan kebangsaan dengan tema-tema cinta yang universal, seperti cinta kepada Allah Swt., Rasulullah saw., diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, serta cinta kepada bangsa dan negara, jelas Hj. Warsi.
Hj. Warsi mencontohkan, dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, guru dapat mengawali proses belajar dengan apersepsi yang menyentuh hati, seperti mengajak peserta didik merenungkan ciptaan Allah Swt. Kemudian, pada bagian inti pembelajaran, guru dapat menampilkan video inspiratif atau kisah teladan Rasulullah saw. sebagai bentuk edukasi nilai cinta kasih dalam Islam, bahkan siswa juga bisa mencatat tindakan konkret yang bisa mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari, jelas kepala MTsN 3 Malang.
Kepala MTsN 3 Malang melanjutkan bahwa sesi penutup pembelajaran menjadi momen reflektif, guru dapat memberikan penguatan karakter melalui pesan moral yang menggugah, dan komitmen harian, di mana siswa menyebutkan satu tindakan nyata yang akan dilakukan sebagai bentuk cinta sesuai tema yang dibahas hari itu. Oleh karena itu, dengan semangat cinta yang dibawa oleh KBC, MTsN 3 Malang berharap dapat membentuk lingkungan belajar yang hangat, inklusif, dan memanusiakan setiap individu.