Lawang (MTsN 3 Malang) – Malang, 30 Oktober 2023 MTsN 3 Malang untuk yang ke sekian kali menerima delegasi studi tiru dengan tujuan saling berbagi sumber daya dalam rangka menyamakan persepsi serta ritme terkait implementasi layanan SKS dan IKM. Acara dimulai pukul 08.20 dengan pembukaan oleh Khoirul Anam, selaku Kepala Tata Usaha MTsN 3 Malang, yang memulai acara dengan pembacaan Al Fatihah.
Dalam kegiatan ini, Kepala Seksi Pendidikan Islam pada Kantor Kementerian Agama Kota Palu, yang menyampaikan sambutan. Dalam sambutan tersebut Irsan menyampaikan penghormatan kepada Kepala, Wakil Kepala MTsN 3 Malang beserta jajaran pendidik dan tenaga kependidikan yang telah bersedia memberikan sambutan hangat atas terselenggaranya strudi tiru ini. Selain itu, Kasi Pendis Kemenag Kota Palu pun menyampaikan salam hormat Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palu. Secara umum, Irsan berharap hasil studi tiru yang dilakukan kali ini dapat menjadi acuan bagi implementasi penyelenggaraan layanan SKS di Palu pada umumnya.
Pada sesi sambutan Kepala MTsN 1 Kota Palu, menyampaikan antusiasme yang luar biasa. Dipaparkannya kronologi hingga keputusan kunjungan studi tiru ini dilaksanakan. Rusdiana, menyampaikan bahwa kunjungan kali ini diikuti oleh dua belas orang. Terdiri atas kepala madrasah, kepala bagian tata usaha, wakil kepala bidang hubungan masyarakat, guru pengampu mata pelajaran PPKn, Bahasa Arab, pendidikan jasmani, IPA, Bahasa Indonesia, SKI, IPS, dan Quran Hadits. Tujuan utamanya adalah untuk melakukan studi mendalam sehingga dapat dijadikan acuan saat MTsN 1 Kota Palu mulai menyelenggarakan layanan SKS bulan Januari tahun 2024 nanti.
Segenap harapan yang telah disampaikan oleh delegasi studi tiru disambut dengan hangat Kepala MTsN 3 Malang sekaligus ketua program penyelenggara layanan SKS tingkat MTs se-Indonesia, Hj. Warsi dengan gamblang menjelaskan tentang kondisi geografis dan sejarah MTsN 3 Malang hingga memutuskan untuk melaksanakan layanan SKS.
Hj. Warsi melanjutkan bahwa pengalaman dalam menyelenggarakan akselerasi pada tahun 2011 hingga PDCI, dan bertransformasi menjadi SKS berbasis madrasah. Dinyatakannya pula bahwa menjadi bagian penting dalam program layanan ini, bekerja sama dengan pihak ke tiga yang sangat signifikan dalam mencermati perkembangan kemampuan akademik peserta didik, yaitu lembaga bimbingan belajar. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan ritme belajar sehingga kelas layanan SKS 2 tahun lebih kondusif, jelas kepala MTsN 3 Malang.
Selain itu Hj. Warsi juga menambahkan bahwa layanan bagi siswa berminat ke SKS 2 tahun ini juga memerlukan sinergi yang tepat antara madrasah dengan orang tua. Terkait dengan hal itu perlu ditempuh komunikasi yang intensif. Rincian semester dan penggabungan kelas pada SKS 2 tahun juga diuraikan, untuk menjaga stabilitas verval dan EMIS. Dengan demikian dibutuhkan tenaga operator khusus, baik untuk EMIS maupun RDM. Tak kalah pentingnya adalah bagaimana menyiasati penggunaan UKBM, pungkas kepala MTsN 3 Malang.
Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan saling berbagi pengalaman yang bertempat di M-Smart, melalui diskusi antar guru mata pelajaran serta masing-masing bidang kerja dan diakhiri kegiatan seremonial dengan foto bersama dan berbagi cindera mata serta Matsaneti Tour. (rhm)